Kalpataru adalah penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup di Indonesia, diberikan setiap tahun kepada individu atau kelompok yang memberikan kontribusi luar biasa dalam pelestarian lingkungan. Lebih dari sekadar penghargaan, Kalpataru menjadi simbol apresiasi dan pengingat akan pentingnya peran kita dalam menghadapi krisis lingkungan global, seperti perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan polusi.
Tahun 2024, penghargaan Kalpataru diselenggarakan di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, dengan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia “Restorasi Ekosistem: Reklamasi Alam, Pemulihan Kehidupan”. Acara tersebut menggarisbawahi urgensi pemulihan ekosistem dan menyoroti kontribusi pahlawan lingkungan. Salah satu tokoh inspiratif yang mendapatkan penghargaan ini adalah Dindin Komarudin, atau dikenal sebagai Abah Dindin.
Mengubah Tantangan Menjadi Kesempatan
Pada tahun 2008, Abah Dindin mendirikan Yayasan Kreatif Usaha Mandiri Alami (Yayasan Kumala) di tengah keprihatinannya terhadap kerusakan lingkungan. Yayasan ini berfokus pada pengelolaan sampah, edukasi masyarakat, dan menciptakan budaya hidup ramah lingkungan. Salah satu program unggulannya adalah pengolahan sampah organik menjadi kompos, yang membantu mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan mengurangi polusi.
Tak hanya itu, Abah Dindin juga memimpin proyek rehabilitasi sungai yang sebelumnya tercemar berat. Melalui kolaborasi dengan masyarakat, sungai tersebut kini menjadi habitat bagi berbagai ikan dan tumbuhan air. Upaya ini menjadi model bagi daerah lain dalam mendukung pemulihan ekosistem dan mitigasi dampak perubahan iklim.

Pencapaian dan Peran di CNC Foundation
Dedikasi Abah Dindin berbuah manis pada 2021, ketika Yayasan Kumala menerima penghargaan Kalpataru kategori Pembina Lingkungan. Pada 2024, ia kembali menjadi sorotan sebagai pembicara tamu dalam acara penghargaan tersebut, berbagi pengalaman dalam mengelola yayasan dan memotivasi generasi muda untuk terlibat dalam pelestarian lingkungan.
Selain mengelola Yayasan Kumala, Abah Dindin juga menjadi penasihat di Cipta Nusa Cendikia (CNC) Foundation, yang fokus pada riset keberlanjutan sosial dan pendampingan Corporate Social Responsibility (CSR). Dalam peran ini, ia memberikan arahan strategis untuk berbagai proyek pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Pesan Inspiratif
Abah Dindin percaya bahwa setiap individu memiliki peran dalam menjaga bumi. Dalam sambutannya pada penghargaan Kalpataru 2024, ia berkata:
“Kita semua memiliki peran dalam menjaga bumi ini. Tidak perlu menunggu menjadi besar untuk memulai, cukup mulai dari hal kecil di sekitar kita.”
Kisah Abah Dindin adalah bukti nyata bahwa perubahan besar dapat dimulai dari langkah kecil. Dedikasi dan kerja kerasnya menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk berkontribusi dalam pelestarian lingkungan. Penghargaan Kalpataru yang ia terima bukan hanya simbol pencapaian, tetapi juga harapan akan masa depan bumi yang lebih baik.
Mari kita ambil bagian dalam menjaga lingkungan, mengikuti jejak inspiratif dari tokoh seperti Abah Dindin, untuk memastikan keberlanjutan bagi generasi mendatang.