Ketahanan pangan menjadi isu strategis yang semakin mendesak di Indonesia. Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat dan dampak perubahan iklim yang semakin nyata, memastikan akses pangan yang cukup, aman, dan bergizi bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan fundamental.
Situasi Ketahanan Pangan di IndonesiaSumber: Dokumentasi Cipta Nusa Cendikia
Berdasarkan data terbaru dari Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas atau FSVA) tahun 2024, situasi ketahanan pangan di Indonesia menunjukkan perbaikan. Meskipun jumlah daerah rentan rawan pangan di Indonesia menunjukkan tren penurunan, 63 kabupaten/kota yang masih tergolong rentan rawan pangan pada tahun 2024 tetap menjadi angka yang signifikan. Jumlah tersebut mencerminkan bahwa jutaan masyarakat di berbagai wilayah masih menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan yang cukup, aman, dan bergizi.
Salah satu faktor penghambatnya adalah akses lahan pertanian, data menunjukkan bahwa hanya sekitar 33% wilayah Indonesia yang dapat digunakan untuk pertanian, sementara sisanya, yaitu 67%, merupakan kawasan hutan lindung. Keterbatasan lahan ini menjadi tantangan dalam meningkatkan produksi pangan nasional.
Maka dari itu, Cipta Nusa berpendapat bahwa tindakan untuk memperkuat ketahanan pangan perlu dilaksanakan mulai dari saat ini.
Mengapa Harus Bertindak Sekarang?
- Pertumbuhan Populasi
Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, permintaan akan pangan juga naik. Jika tidak diimbangi dengan peningkatan produksi dan distribusi pangan yang efisien, hal ini dapat menyebabkan ketidakstabilan pasokan pangan. - Perubahan Iklim
Fenomena seperti pemanasan global mempengaruhi produktivitas pertanian. Perubahan pola hujan, peningkatan suhu, dan kejadian cuaca ekstrem dapat mengurangi hasil panen dan mengancam ketahanan pangan. - Ketergantungan Pada Impor
Situasi geopolitik global dapat mempengaruhi rantai pasokan pangan. Ketergantungan pada impor pangan membuat Indonesia rentan terhadap fluktuasi harga dan kebijakan perdagangan internasional. - Krisis Pangan
Tanpa langkah proaktif, Indonesia dapat menghadapi kekurangan pangan yang mengancam stabilitas nasional.
Berdasarkan kondisi tersebutlah, penting adanya peran komunitas dalam membangun ketahanan pangan berbasis lokal. Pendekatan berbasis komunitas memastikan bahwa produksi dan distribusi pangan berorientasi pada kebutuhan masyarakat, sekaligus memperkuat solidaritas sosial.
Peran Cipta Nusa dalam Membangun Ketahanan Pangan Berbasis Komunitas
Cipta Nusa hadir sebagai mitra pendamping dalam mendukung program ketahanan pangan berbasis komunitas (Community Development). Melalui layanan pendampingan program, Cipta Nusa membantu kelompok masyarakat mengembangkan potensi lokal, seperti pertanian dan perikanan, yang menjadi solusi ketahanan pangan jangka panjang. Salah satu contoh nyata adalah pendampingan Cipta Nusa kepada Kelompok Tani B2M04 Desa Wanajaya, mitra binaan PLTGU Jababeka. Kelompok ini beranggotakan para pensiunan karyawan yang memanfaatkan lahan di bawah transmisi listrik menjadi lahan pertanian terpadu dengan budidaya sayuran dan ikan air tawar.
Sumber: Dokumentasi Cipta Nusa Cendikia
Satu hal yang menarik dari kelompok Tani B2M04 adalah visi terhadap masa pensiun menurut mereka bukanlah akhir kontribusi, tapi bisa menjadi awal perubahan. PLTGU Jababeka bersama Cipta Nusa juga melihat hal ini bisa menjadi peluang dalam melakukan pemberdayaan masyarakat, karena ada kemauan yang tinggi dari masyarakat itu sendiri. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa ketahanan pangan dapat terwujud melalui pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan.
Cipta Nusa hadir sebagai mitra pendamping dalam proses pengembangan program, mendukung kelompok masyarakat agar mampu memanfaatkan potensi lingkungan secara optimal. Pendampingan yang dilakukan meliputi penguatan kapasitas kelompok, pengelolaan usaha tani, hingga pemanfaatan teknologi sederhana untuk meningkatkan hasil pertanian dan perikanan. Melalui kolaborasi dengan PLTGU Jababeka dan kelompok B2M04 Desa Wanajaya, Cipta Nusa berkomitmen mendukung kemandirian masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan yang inklusif dan berkelanjutan.
Membangun ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama. Cipta Nusa terus berkomitmen menjadi mitra dalam mendorong pemberdayaan masyarakat, memperkuat kapasitas komunitas, dan memastikan akses pangan yang adil dan berkelanjutan bagi semua.
Sumber: Dokumentasi Cipta Nusa Cendikia
Mari bersama menciptakan solusi nyata untuk ketahanan pangan yang inklusif dan berkelanjutan.
Hubungi Cipta Nusa untuk info selengkapnya!